Malang masih menjadi surga kuliner bagi penggemar rawon dengan kekayaan cita rasa yang khas, terutama bagi mereka yang mencari pengalaman rasa autentik. Hidangan rawon tak hanya tersedia di warung biasa, tapi juga di tempat-tempat legendaris yang racikannya telah diwariskan turun-temurun.

Salah satu rawon paling dikenal adalah Rawon Tessy, yang menawarkan racikan gurih dengan harga ramah. Warung ini sering dijadikan pilihan praktis karena lokasinya strategis dan buka dari pagi hingga malam. Menu pendamping seperti perkedel dan paru semakin melengkapi sajian bagi penikmat kuliner.

Di kawasan Bareng, Rawon Djenggot menonjol dengan formula khas Jawa Timur yang ditambah sentuhan manis. Di sini, nasi dan kuah disajikan secara terpisah, memungkinkan pengunjung untuk mengatur takaran sendiri. Potongan daging empuk berpadu dengan lauk tempe dan tahu goreng, memperkaya cita rasa.

Salah satu warung legendaris yang menjaga keaslian rasa sejak lama adalah Warung Kiroman. Warung ini tetap eksis dengan kuah pekat, rempah tradisional, dan potongan daging melimpah. Kesederhanaan tempat tak mengurangi ketertarikan pengunjung yang datang demi kenikmatan rawon klasik.

Rawon Brintik juga menjadi ikon tersendiri di medan kuliner Malang. Berdiri sejak masa lampau, warung ini mempertahankan resep yang sama selama bertahun-tahun. Sajian rawonnya tetap konsisten dalam hal rasa dan porsi. Pelengkap menu lain seperti semur dan nasi campur juga bisa ditemukan di sini.

Tidak ketinggalan, Rawon Rampal menawarkan pengalaman rasa yang kuat dengan kuah pekat dan aroma khas asap kayu bakar. Warung ini mempertahankan cara tradisional dalam memasak agar cita rasa warisan tetap terasa. Potongan daging empuk dengan kuah hitam pekat menjadi favorit banyak orang.

Untuk pecinta rawon malam, beberapa warung buka hingga larut malam atau malam dini hari dan tetap ramai dikunjungi. Suasana santai dan rasa gurih menyatu dalam setiap sendok, membuat rawon tetap menjadi hidangan nostalgic kota Malang.

Ketika berkunjung ke Malang, sempatkan diri mencicipi kelima rawon tersebut. Sensasi gurih dan rempah yang terus melekat mungkin membuat kamu ingin kembali lagi ke kota apel ini hanya untuk semangkuk rawon.