Malang makin dikenal tidak hanya lewat udara pegunungan dan wisata alamnya, tetapi juga lewat cita rasa kuliner lokal yang khas. Salah satu sajian yang makin banyak diburu adalah ikan asap — hidangan sederhana, namun punya daya tarik sendiri lewat aroma dan tekstur.

Aroma asap yang menyelimuti daging ikan menjadi salah satu faktor kunci yang membuat banyak orang tergoda. Saat ikan mulai dipanggang, aroma kuat dari asap arang akan menyebar ke udara sekitar, menggoda mata dan hidung sebelum lidah mencicipinya.

Warung ikan asap di Malang umumnya menggunakan ikan segar seperti kakap, kerapu, dorang, tongkol, hingga ikan kembung. Ikan-ikan itu diasap terlebih dahulu dalam jangka waktu tertentu agar rasa asap meresap merata ke dalam dagingnya.

Setelah proses pengasapan, ikan bisa langsung disajikan atau dibakar ulang sebentar agar bagian permukaannya sedikit renyah. Beberapa warung menyediakan pilihan metode: langsung disajikan dalam bentuk asap, dibakar, atau digoreng sesuai selera pengunjung.

Paduan sambal dan lalapan juga turut memperkaya cita rasa ikan asap. Sambal tomat, sambal kecap, atau sambal rawit sering menjadi pendamping wajib, diperkuat aroma jeruk nipis atau potongan bawang agar hidangan makin segar.

Meski cita rasa tinggi, banyak warung ikan asap menjaga harga agar tetap ramah bagi pelajar atau wisatawan. Porsi ikan asap umumnya ditawarkan dengan kisaran harga yang terjangkau untuk pasar lokal, sehingga tidak hanya enak tetapi juga ekonomis.

Letak warung-warung ikan asap ini pun sering berada di lokasi non-utama, seperti pinggir desa atau tepi jalan kecil. Meski jalannya kadang kurang mulus, suasana tenang dan keaslian suasana malah menambah daya tarik saat menyantap hidangan.

Pengalaman menyantap ikan asap di Malang menjadi kombinasi rasa, aroma, suasana lokal, dan kehangatan kuliner tradisi. Bagi siapa pun yang ingin mencoba hidangan lokal dengan karakter kuat, ikan asap wajib masuk daftar kuliner yang harus dicoba di kota apel ini.