Di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, terdapat sebuah tradisi unik yang dikenal dengan nama “masoen.” Tradisi ini merupakan bagian dari cara masyarakat desa setempat untuk memperkenalkan pendatang baru kepada warga sekitar. Masyarakat setempat menyambut pendatang dengan penuh antusiasme, melalui serangkaian acara yang sarat makna.
Proses masoen dimulai dengan ritual adat yang melibatkan kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. Pendatang yang baru datang diminta untuk berkeliling desa, mengenal lingkungan serta berinteraksi dengan warga. Ini menjadi kesempatan bagi pendatang untuk menunjukkan niat baik dan keinginan untuk berintegrasi dengan komunitas desa.
Acara masoen tidak hanya berfokus pada penyambutan, namun juga bertujuan untuk mempererat hubungan antarwarga. Setiap pendatang diajak untuk berbincang dengan warga, membangun ikatan sosial yang lebih kuat. Masyarakat desa percaya bahwa tradisi ini akan membantu menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan.
Masyarakat Desa Ngadas sangat menghargai tradisi ini karena menjadi sarana untuk menjaga keharmonisan. Mereka merasa bahwa kehadiran pendatang baru, baik itu dalam konteks pekerjaan atau permukiman, harus diawasi dan disambut dengan cara yang positif. Tradisi ini juga mencerminkan pentingnya menjaga adat dan nilai-nilai kekeluargaan yang ada dalam masyarakat desa.
Dalam pelaksanaan masoen, pendatang diwajibkan membawa makanan khas dari daerah asal mereka. Ini menjadi simbol keterbukaan dan kesediaan untuk berbagi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, tradisi ini juga menyajikan kesempatan bagi warga untuk mencoba berbagai masakan dan hidangan dari berbagai budaya yang dibawa oleh pendatang.
Setiap warga desa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara ini. Mereka tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi juga berperan aktif dalam berbincang dan berkenalan dengan pendatang. Dalam suasana santai dan penuh keakraban, acara ini menciptakan atmosfer yang hangat dan ramah.
Kehadiran pendatang baru juga dianggap sebagai bagian dari upaya pembangunan desa. Masyarakat Desa Ngadas memandang bahwa interaksi sosial yang terjalin melalui tradisi masoen akan mempercepat proses integrasi dan mendorong rasa memiliki terhadap desa. Hal ini diharapkan dapat mendukung perkembangan desa yang lebih maju dan harmonis.
Dengan semakin berkembangnya Desa Ngadas, tradisi masoen tetap dipertahankan sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai adat dan kebersamaan. Selain sebagai sarana sosial, tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkenalkan kearifan lokal kepada wisatawan dan masyarakat luar daerah.
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *