Malang selalu punya cara memanjakan penikmat kuliner malam. Saat senja berganti malam, jalanan kota ini berubah jadi pusat jajanan pinggir jalan dengan aroma menggoda yang sulit diabaikan. Dari camilan ringan hingga makanan berat, semuanya bisa ditemukan dengan harga ramah di kantong.

Di kawasan Jalan Soekarno Hatta, jajaran pedagang kaki lima kerap dipadati pengunjung. Jagung susu keju, seafood bakar mini, hingga tahu telur menjadi menu andalan yang siap disantap hangat-hangat. Suasananya meriah, cocok untuk berkumpul bersama teman atau keluarga.

Berjalan sedikit ke pusat kota, area sekitar Alun-Alun selalu ramai oleh penjaja kuliner malam. Beragam menu khas seperti bakso, mie rebus, gorengan, dan jajanan pasar tersedia hampir di setiap sudut. Gemerlap lampu kota menambah kesan hangat saat menikmati sajian sederhana ini.

Lapangan Rampal juga menjadi destinasi kuliner saat malam tiba. Biasanya tempat ini digunakan untuk olahraga, tetapi setelah gelap berubah menjadi lokasi street food. Menu populer seperti terang bulan, kebab, dan es pisang ijo bisa ditemui dengan mudah.

Dekat dengan stasiun, Taman Trunojoyo menghadirkan jajanan hangat yang pas disantap di udara malam. Minuman seperti wedang ronde, angsle, dan jahe hangat jadi favorit pengunjung yang ingin mengusir dingin sembari menikmati suasana santai.

Bagi mahasiswa, Jalan Dewandaru termasuk surga kuliner malam. Deretan penjual menyediakan menu khas anak muda, mulai dari bakso bakar, kue leker, jus buah, hingga aneka camilan modern. Harga terjangkau membuat kawasan ini tak pernah sepi pelanggan.

Street food di Malang bukan sekadar soal rasa, tetapi juga atmosfer kebersamaan. Duduk di kursi plastik sederhana, menyantap makanan hangat, dan bercengkerama dengan orang terdekat menjadi pengalaman yang sulit tergantikan.

Jika sedang singgah di Malang, cobalah menjelajahi kawasan jajanan malam ini. Selain memuaskan selera, kamu juga bisa merasakan sisi lain dari kehidupan kota yang akrab, hangat, dan penuh warna.