MALANG-Kota Malang, yang dikenal dengan udara sejuk dan sebutan Kota Bunga, akan menjadi tuan rumah Pesta Literasi Indonesia 2025. Acara ini digelar pada Minggu, 14 September 2025, di Naiki Cafe dengan menghadirkan rangkaian kegiatan diskusi, lokakarya, hingga perayaan literasi.

Dengan tema Cerita Khatulistiwa, Pesta Literasi mengajak masyarakat merayakan kisah dari kaki Gunung Semeru hingga lereng Arjuno, sekaligus mendengarkan pengalaman yang membentuk wajah Indonesia masa kini. Acara ini juga ingin menghadirkan ruang bagi ide dan perjumpaan lintas generasi.

Komunitas Dudukbaca menjadi mitra utama penyelenggaraan. Sebagai komunitas yang aktif dalam literasi, Dudukbaca menghadirkan program-program yang merangkul berbagai kalangan, termasuk diskusi isu-isu sosial dan kesehatan mental.

Sesi pertama akan berlangsung pukul 09.00–12.00 WIB dengan tajuk Tubuh dan Jiwa: Tempat Kita Memilih. Diskusi panel ini membahas kesehatan mental serta narasi personal melalui literasi, menghadirkan tiga narasumber inspiratif.

Para pembicara adalah Sasti Gotama, seorang dokter sekaligus penulis fiksi; Jiami Ardian, psikiater dan ahli mindfulness; serta Farah Sajidah, inisiator komunitas Dudukbaca yang berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Diskusi ini dipandu oleh konten kreator Afifah Rahmatika Furzaen.

Melanjutkan sesi diskusi, acara berlanjut pukul 13.00–15.00 WIB dengan Lokakarya Sketsa Sampul Buku: Merangkai Cerita Lewat Seni. Lokakarya ini diperuntukkan bagi peserta yang ingin belajar bagaimana visual dapat memperkuat narasi cerita.

Lokakarya dipandu oleh Yopi Gozal (Withly), ilustrator dan desainer sampul buku. Ia akan berbagi tips serta teknik membuat sketsa sampul yang ekspresif dan bermakna, serta mengajak peserta memahami proses kreatif di balik karya visual.

Melalui rangkaian acara ini, Pesta Literasi Indonesia 2025 di Malang diharapkan menjadi ruang kolaborasi, refleksi, dan ekspresi seni literasi. Warga Malang dan sekitarnya diajak hadir untuk merayakan cerita dan kreativitas bersama.