MALANG-Volkswagen Safari, dikenal juga sebagai VW 181/182, merupakan salah satu model ikonik yang sempat populer di Indonesia. Meski tak seterkenal VW Beetle atau VW Kombi, mobil ini pernah menjadi kendaraan dinas pejabat kecamatan sehingga dijuluki “VW Camat”. Nama “Safari” baru dikenal di Indonesia kemudian, sementara di negara asalnya, Jerman, mobil ini disebut Kurierwagen.

Mobil ini diproduksi Volkswagen antara tahun 1969 hingga 1983 dan mulai masuk ke Indonesia pada dekade 1970-an. Saat itu, pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan biasa. VW Safari dipilih karena kemampuannya menaklukkan medan berat dan keandalannya dalam operasional lapangan.

Desain VW Safari memiliki akar sejarah yang kuat dari dunia militer. Model ini merupakan pengembangan dari Volkswagen Kübelwagen, kendaraan taktis ringan yang digunakan tentara Jerman pada masa Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, Volkswagen memodifikasi konsep tersebut menjadi versi sipil dengan daya tahan tinggi dan sistem mekanis yang sederhana.

Mobil ini dibangun dari kombinasi berbagai komponen andalan Volkswagen. Mesin flat-4 dan transmisi manual diambil dari VW Beetle, sasis dan lantai menggunakan komponen Karmann Ghia, sementara bagian as belakang diadopsi dari VW T1. Pada tahun 1973, VW menyempurnakan sistem suspensinya dengan double jointed axles ala Porsche untuk meningkatkan kenyamanan dan kestabilan.

Letak mesin di belakang membuat VW Safari memiliki distribusi bobot yang mendukung traksi kuat, terutama saat melintasi medan menanjak atau jalan berbatu. Suspensi dengan jarak main panjang membantu roda bergerak bebas tanpa menyentuh fender, menjadikannya tangguh di berbagai kondisi jalan. Mobil ini terbukti mampu digunakan di daerah pedalaman tanpa kehilangan performa.

Keunggulan tersebut menjadikan VW Safari pilihan ideal bagi pemerintah Indonesia pada masa itu. Mobil ini digunakan untuk operasional camat dan pejabat daerah dalam menjalankan tugas ke pelosok wilayah. Selain tangguh, perawatannya juga mudah karena banyak komponennya serupa dengan VW Beetle, sehingga suku cadangnya mudah ditemukan di berbagai bengkel.

VW Safari dibekali mesin berkapasitas 1.500 hingga 1.600 cc, lebih besar dari mesin 1.300 cc milik VW Beetle. Konfigurasinya berupa mesin boxer empat silinder berpendingin udara yang terkenal awet. Struktur bodinya menggunakan sistem monokok atau unibody, yang membuat kabin terasa lega dan kuat tanpa memerlukan rangka terpisah.