Universitas Brawijaya meluncurkan inovasi pengelolaan hutan pendidikan di UB Forest, Karangploso. Program ini memperkenalkan strategi edukasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam satu kawasan hutan kampus.
Pengelolaan dilakukan dengan dua pendekatan, yakni pemanfaatan hasil hutan bukan kayu serta perlindungan melalui konservasi dan penataan kawasan. Langkah ini menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memberi manfaat bagi warga sekitar.
Agroforestry menjadi salah satu fokus utama. Warga diajak menanam kopi dan tanaman serbaguna seperti alpukat, sehingga hutan tetap terjaga sekaligus memberi nilai ekonomi bagi masyarakat.
UB Forest juga difungsikan sebagai ruang pendidikan konservasi. Penelitian flora-fauna, pelatihan, hingga diklat lingkungan rutin digelar untuk memperkuat fungsi edukatif kawasan.
Pengelolaan berbasis rencana jangka panjang dan tahunan membuat UB Forest meraih predikat Teladan Wana Lestari tahun ini. Capaian ini menunjukkan tata kelola hutan berjalan sesuai prinsip keberlanjutan.
Bidang kesehatan ikut dilibatkan lewat program Forest Healing yang memanfaatkan alam hutan untuk terapi. Selain itu, kawasan ini dikembangkan menjadi pusat mitigasi bencana berbasis hutan.
UB Forest juga menyiapkan perdagangan karbon dengan mendaftarkan potensi serapan karbon ke sistem nasional. Program adopsi pohon langka dijalankan untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.
Untuk menarik minat publik, UB menggelar UB Forest Trail Run sejauh 12 kilometer. Ajang olahraga ini sekaligus menjadi media kampanye kesadaran lingkungan bagi masyarakat.
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *