Kota Malang di Jawa Timur memiliki berbagai julukan yang mencerminkan karakter dan keistimewaannya. Kota ini merupakan yang terbesar kedua setelah Surabaya dengan luas sekitar 145 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih dari 843 ribu jiwa pada 2021. Sejak masa Hindia Belanda, Malang telah menjadi kota penting dengan identitas dan sejarah yang kuat.
Salah satu julukan yang melekat adalah “Kota Pendidikan”. Kota ini memiliki lebih dari 50 perguruan tinggi negeri dan swasta, menampung lebih dari 300 ribu mahasiswa dari berbagai daerah. Universitas ternama seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim turut memperkuat julukan tersebut.
Malang juga dikenal sebagai “Kota Pariwisata” karena memiliki berbagai destinasi menarik, baik di dalam kota maupun di Malang Raya. Wisata kuliner, taman kota, festival, dan objek wisata alam seperti Gunung Bromo menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Julukan “Kota Bunga” diberikan karena banyaknya taman dan pepohonan yang menghiasi kota. Konsep kota taman dari arsitek Thomas Karsten tercermin pada Taman Alun-Alun Tugu, Taman Trunojoyo, dan Hutan Kota Malabar. Upaya pelestarian taman terus dilakukan untuk menjaga keindahan kota.
Malang pernah dijuluki “Paris van Java” oleh bangsa Belanda karena keindahan alam, panorama pegunungan, dan udara sejuknya yang menyerupai kota Paris. Kondisi ini membuat Malang nyaman dikunjungi maupun ditinggali.
Dalam bidang ekonomi, Malang dikenal sebagai “Kota Industri Jasa dan Ekonomi Kreatif”. Kota ini telah lama menjadi pusat industri, dengan sektor perdagangan dan jasa yang berkembang pesat. Industri kreatif juga muncul sebagai sektor baru yang berpotensi mendorong perekonomian kota.
Julukan “Kota Sejarah” muncul karena Malang menyimpan berbagai catatan sejarah penting. Kota ini pernah menjadi pusat kerajaan besar seperti Singosari dan Kediri, serta memiliki peninggalan bersejarah seperti Gedung Balai Kota, Gereja Hati Kudus Kayutangan, dan Stasiun Kota Baru.
Selain itu, Malang dikenal sebagai “Kota Apel” karena menjadi penghasil apel terbesar di Indonesia. Kota ini juga dijuluki “Kota Olahraga”, “Kota Dingin”, “Kota Peristirahatan”, “Kota Militer”, dan “Kota Kuliner”, mencerminkan keberagaman karakter kota dari sektor pertanian, olahraga, iklim, ketenangan, sejarah militer, hingga kuliner khas yang menggugah selera.
Kalau mau, aku bisa buat versi ini lebih ringkas jadi 8 paragraf yang lebih padat dan enak dibaca tanpa mengurangi info penting. Mau dicoba?
Sumber; berbagai sumber
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *