BSTC berupaya menjaga kelestarian penyu di pantai selatan Malang melalui kegiatan konservasi yang terencana. Fokus utama mereka adalah pemantauan sarang dan perlindungan telur penyu sebagai langkah penting untuk memastikan keberlanjutan spesies ini.
Setiap musim bertelur, relawan bersama pengelola melakukan patroli di sepanjang garis pantai untuk menemukan sarang. Telur yang ditemukan dipindahkan ke lokasi penetasan khusus dan diawasi hingga menetas menjadi tukik yang kemudian dilepas kembali ke laut.
Fasilitas konservasi dilengkapi area penetasan dan kolam transisi yang mendukung proses adaptasi tukik. Setelah cukup kuat, tukik dilepas ke habitat aslinya untuk menambah populasi penyu di ekosistem laut.
Selain perlindungan, BSTC juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan pantai. Vegetasi seperti pandan laut, mangrove, dan pinus dijelaskan perannya dalam menjaga kondisi ideal bagi penetasan telur.
Kerja sama dengan berbagai pihak juga dilakukan, termasuk Perhutani, untuk memperkuat posisi kawasan konservasi. Dukungan ini memberi akses dan legalitas lebih luas bagi upaya pelestarian di area hutan lindung.
BSTC menjalin kemitraan dengan akademisi, seperti fakultas perikanan, guna memperkuat riset dan pengawasan. Bantuan berupa peralatan monitoring serta pelatihan kesehatan hewan menambah kapasitas tim di lapangan.
Perubahan kesadaran masyarakat mulai terlihat. Jika dulu telur penyu dikonsumsi secara bebas, kini sebagian besar warga memahami pentingnya menjaga spesies ini agar tetap lestari.
Meski sempat terkendala bencana alam yang merusak fasilitas, semangat pelestarian tidak surut. Perbaikan sarana dan patroli rutin menjadi bukti komitmen menjaga keberlangsungan penyu di Malang selatan.
Sumber: berbagai sumber
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *