Komunitas Bantengan Bocil di Desa Bumiaji, Kota Batu, menjadi wadah edukasi budaya bagi anak-anak sejak 2023. Diprakarsai oleh Anjani Sekar Arum, komunitas ini berupaya meregenerasi seni tradisional Bantengan dengan pendekatan yang ramah anak dan mendidik.
Anak-anak diajarkan gerakan tari Bantengan, makna filosofisnya, serta nilai-nilai sosial seperti gotong royong dan keberanian. Edukasi ini bertujuan menghapus stigma mistis yang sering melekat pada kesenian Bantengan.
Anjani terinspirasi dari keluarganya yang aktif melestarikan seni ini, termasuk ayahnya yang mendirikan kelompok Bantengan Nuswantara. Ia memadukan pelatihan seni dengan pendidikan karakter dan membatik motif Bantengan sebagai bentuk pemberdayaan anak-anak.
Bantengan sendiri merupakan kesenian tradisional Malang Raya yang berkembang sejak 1960-an, berakar dari tradisi kebo-keboan Ponorogo, namun memiliki ciri khas yang berbeda di tiap daerahnya.
Komunitas Bantengan Bocil rutin menggelar pertunjukan yang aman dan edukatif tanpa melibatkan unsur trance, sehingga lebih ramah untuk anak-anak dan keluarga.
Kegiatan mereka mendapat sambutan luas di media sosial. Hingga pertengahan 2025, tagar #Bantengan telah digunakan ratusan ribu kali di TikTok, Facebook, dan Instagram, memperlihatkan besarnya antusiasme masyarakat.
Selain pertunjukan, anak-anak juga dilibatkan dalam produksi batik motif Bantengan yang menjadi produk kreatif lokal. Ini membantu menggerakkan perekonomian UMKM di Desa Sejahtera Astra dan memperkuat identitas budaya daerah.
Bantengan Bocil membuktikan bahwa tradisi lokal dapat tetap relevan di era digital, menjadi media edukasi karakter anak sekaligus mendukung kreativitas dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sumber: berbagai sumber
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *