Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang melaksanakan misi internasional melalui program PPL-KSM Internasional 2025 dengan mengirim mahasiswa ke Malaysia. Dalam agenda tersebut, dosen pendamping FAI Unisma, Yoyok Amirudin, tampil sebagai pembicara utama di forum Wacana Dakwah yang digelar di Madrasah Uthmaniyah, Penang.

Acara yang berlangsung pada 7 Agustus 2025 itu dihadiri sekitar lima puluh pendidik dari ABIM wilayah Penang. Para peserta terlibat aktif dalam diskusi yang berlangsung di aula madrasah dengan suasana hangat dan penuh semangat berbagi pengalaman.

Dalam pemaparannya, Yoyok membahas tantangan mendidik Generasi Alpha, yakni generasi kelahiran pasca 2010 yang tumbuh di era digital. Menurutnya, meski generasi ini memiliki kecakapan teknologi dan rasa ingin tahu tinggi, mereka juga memiliki kerentanan emosional yang perlu mendapat perhatian serius.

Ia menekankan pentingnya strategi pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan spiritual. Guru, menurutnya, harus menjadi teladan dalam akhlak dan adab, sehingga pembelajaran mampu membentuk karakter yang utuh.

Berdasarkan penelitian terkini, Generasi Alpha sangat bergantung pada teknologi untuk berinteraksi. Karena itu, Yoyok mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang bersifat personal, kolaboratif, serta berlandaskan nilai-nilai spiritual.

Ia juga mengingatkan agar nilai-nilai spiritual menjadi bagian dari keseharian peserta didik. Konsistensi dalam muraqabah dan sikap khauf kepada Allah perlu ditanamkan melalui tutur kata dan perilaku, sehingga pendidikan melahirkan insan beradab.

Sesi diskusi mengundang pandangan dari Prof. Dr. Kamarulazizi dari Universiti Sains Malaysia yang juga memimpin Dewan Syura ABIM Penang. Ia menilai bahwa tujuan pendidikan sejati adalah meraih ridha Allah, sementara akhlak yang baik akan tumbuh sebagai buah dari keikhlasan dan integritas pendidik.

Keterlibatan FAI Unisma di forum ini tidak hanya menjadi ajang belajar lintas negara bagi mahasiswa, tetapi juga wujud kontribusi dosen dalam menyebarkan gagasan pendidikan Islam yang relevan di tingkat global.

Sumber: berbagai sumber