MALANG-Pizza Tribecca hadir di Malang dengan berbagai varian menu dengan rasa khas Italia yang autentik. Salah satu menunya yakni Diavola, yakni varian dengan rasa pedas dengan campuran pepperoni diatasnya. Gerry, chef Tribecca menjelaskan jika pizza Tribecca punya keunikan di sisi dough-nya.
“Jadi pizza kita ini sedikit berbeda di bagian dough-nya. Yang mana dough-nya difermentasi selama 24 jam,” Jelas Gerry.
Proses fermentasi pada dough pizza bertujuan supaya mendapat tekstur crunchy diluar dan lembut didalam ketika digigit saat hidangan masih hangat. Metode memasak pizza Tribecca juga menggunakan dome oven bersuhu tinggi hingga maksimal 550 derajat celcius. Gerry menjelaskan jika pizza Tribecca dimasak dengan suhu 350 – 400 derajat celcius maka pizza dapat disajikan dengan kematangan yang sempurna.
Selain pizza, Tribecca juga menyajikan beberapa dessert sebagai hidangan penutup, salah satunya Crème Brulee. Crème Brulee disajikan dengan krim padat dalam satu wadah yang di-infused dengan kopi. Kemudian diberi gula diatasnya untuk menambah rasa manis pada dessert.
“Kita memberikan stamp diatas dessert nya supaya bisa membentuk cracking sugar. Selain itu, cita rasa crème brulee nya sendiri agak bitter di cream nya. Tapi seimbang sama cracking sugar diatasnya,” Kata Gerry.
Momo, marketing Pizza Tribecca menyampaikan jika pizza Tribecca berkolaborasi dengan Malang Strudel. Kolaborasi tersebut melahirkan produk baru yakni menu pizza yang rasanya sangat khas dengan Italian Pizza. Momo juga menyebut jika bahan yang digunakan mayoritas juga impor.
Pizza Tribecca mengutamakan komposisi dalam pembuatannya. Dengan begitu menghadirkan rasa yang sangat bold dan cukup menonjol dari ciri khas Italia pizza Tribecca. Selain itu, pizza Tribecca juga digemari oleh warga negara asing. Momo menyebut jika mereka warga asing menganggap pizza Tribecca mirip seperti pizza dari tempat asalnya.
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *