Orem-orem merupakan makanan tradisional dari Malang yang lahir dari kreativitas masyarakat menghadapi keterbatasan bahan makanan di masa lalu. Pada zaman dulu, warga setempat memanfaatkan bahan sederhana untuk membuat hidangan yang tetap mengenyangkan dan lezat.

Dalam pembuatannya, orem-orem menggunakan tempe sebagai bahan utama yang diiris tipis. Tempe ini kemudian dimasak bersama kuah santan yang kaya rempah sehingga menciptakan rasa gurih khas yang menjadi ciri khas makanan ini.

Bumbu yang digunakan untuk orem-orem terdiri dari campuran rempah-rempah seperti kunyit dan bawang, yang menghasilkan warna kuning cerah dan aroma harum. Proses memasak dilakukan dengan cermat agar bumbu meresap sempurna ke dalam tempe.

Untuk menambah tekstur dan kesegaran, orem-orem biasanya disajikan bersama taoge segar dan lontong atau ketupat. Kombinasi ini memberi rasa yang seimbang antara gurih, segar, dan sedikit kenyal dari tempe dan lontong.

Awalnya, orem-orem hanya dibuat pada saat-saat tertentu seperti acara adat atau perayaan keluarga. Namun seiring waktu, makanan ini mulai dijual di warung-warung kecil dan pasar tradisional sebagai hidangan sehari-hari.

Rasa orem-orem terkenal ringan tapi memikat, cocok dinikmati untuk sarapan maupun makan siang. Beberapa penikmat juga menambahkan sambal atau kecap untuk memperkaya rasa sesuai selera masing-masing.

Teknik memasak orem-orem yang melibatkan pengolahan dengan api sedang membuat bumbu dan santan menyatu sempurna. Metode ini menjaga tekstur tempe agar tetap lembut tanpa hancur saat dimakan.

Kini, orem-orem bukan hanya menjadi makanan favorit di Malang, tetapi juga simbol kearifan lokal yang merefleksikan bagaimana masyarakat mampu mengolah bahan sederhana menjadi hidangan yang penuh makna dan cita rasa.

Sumber: berbagai sumber