Getuk lindri masih menjadi salah satu camilan yang membangkitkan nostalgia di Malang Raya. Tekstur lembut dari singkong yang diolah dengan cara tradisional ini mampu membawa penikmatnya kembali pada kenangan masa kecil. Tak heran, jajanan sederhana ini tetap digemari di tengah gempuran kudapan modern.
Di sejumlah pasar tradisional maupun pedagang kaki lima, getuk lindri masih mudah ditemukan. Warna-warni getuk yang menggoda mata sering tersaji dengan taburan kelapa parut, membuat pembeli tergoda untuk sekadar mencicipi atau membawa pulang sebagai teman minum teh. Keberadaannya menjadi bukti bahwa jajanan lawas masih mendapat tempat di hati masyarakat.
Ciri khas getuk lindri terletak pada proses pengolahan singkong yang dikukus, lalu dihaluskan dan diberi sedikit gula. Adonan kemudian dipadatkan dan dipotong rapi sebelum diberi pewarna makanan. Dengan bentuk sederhana, getuk tetap tampil cantik dan menarik bagi konsumen.
Di Malang Raya, beberapa pedagang telah berjualan getuk lindri puluhan tahun lamanya. Mereka mempertahankan resep turun-temurun agar cita rasa tidak berubah. Hal ini membuat pelanggan setia terus kembali, bahkan mengajak generasi muda untuk ikut mengenal jajanan tradisional ini.
Harga getuk lindri pun relatif terjangkau. Dengan uang beberapa ribu rupiah, pembeli bisa mendapatkan beberapa potong getuk yang manis dan mengenyangkan. Murahnya harga membuat jajanan ini tetap bertahan sebagai pilihan camilan rakyat dari berbagai kalangan.
Selain sebagai camilan sehari-hari, getuk lindri juga kerap hadir dalam acara keluarga atau hajatan. Kudapan tradisional ini dianggap membawa nuansa hangat dan kebersamaan, sehingga tak jarang dijadikan suguhan untuk tamu. Keberadaannya seolah menyatukan generasi tua dan muda dalam satu meja.
Meski jajanan kekinian terus bermunculan, getuk lindri membuktikan diri sebagai makanan tradisional yang tak lekang oleh waktu. Keaslian rasa dan kesederhanaannya menjadi daya tarik utama di tengah masyarakat yang rindu cita rasa klasik.
Ke depan, pelestarian jajanan tradisional seperti getuk lindri perlu mendapat perhatian lebih. Selain menjaga warisan kuliner, hal ini juga dapat menjadi potensi wisata kuliner khas Malang Raya. Dengan promosi yang tepat, getuk bisa tetap eksis dan dikenal lebih luas, baik oleh warga lokal maupun wisatawan.
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *