Beberapa hari terakhir masih sering terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang di Kota Malang. Di beberapa wilayah lain bahkan dilaporkan adanya puting beliung hingga merusak beberapa rumah warga.

Cuaca ekstrem itu tergolong dalam bencana hidrometrologi. Selain angin kencang, bencana yang rawan terjadi di Kota Malang adalah banjir. Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto memprediksi bencana hidrometrologi masih menghantui Kota Malang setidaknya hingga akhir bulan ini.

Kota Malang mempunyai alat deteksi dini berupa Early Warning System (EWS) yang terpasang di beberapa titik, di Kelurahan Gadingkasri, Kelurahan Mojolangu, Kelurahan Sawojajar, Kelurahan Bareng, Kelurahan Polowijen dan yang terbaru di Kampung Warna Warni Kelurahan Jodipan.

Selain EWS, ada dua jenis antisipasi yang perlu dilakukan dan ditingkatkan lagi. Paling utama peningkatan kapasitas SDM atau masyarakatnya.

Kapasitas manusia dan kemampuan manusianya. Kemudian yang kedua adalah kemampuan dari daya dukung wilayah atau alam sekitarnya.

Oleh karenanya, masyarakat diharap untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang belum menentu ini.

Sumber : https://newmalangpos.id/waspada-bencana-hidrometrologi-masih-menghantui