HOBI DATANGKAN CUAN, REMAJA BATU RAUP PULUHAN JUTA DARI BURUNG MURAI BATU

HOBI DATANGKAN CUAN, REMAJA BATU RAUP PULUHAN JUTA DARI BURUNG MURAI BATU

Muhammad Fachry Husein (15) memiliki hobi yang cukup tidak umum bagi anak-anak seusianya, yakni memelihara burung Murai Batu. Di saat anak-anak lain sibuk dengan gawai di tangannya, Fachry lebih memilih untuk berada dekat dengan burung murai yang ia pelihara.

Di sebuah rumah yang berada di Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, Fachry terlihat sibuk dengan Murai Batu yang ia pelihara.

Di kandang berukuran sekitar 2 x 3 meter itulah burung-burung Murai Batu jenis medan milik Fachry dikembangbiakkan. Dengan telaten, setiap hari pemuda 15 tahun ini merawat satu persatu burung murainya.

Meski kegiatannya berbeda dengan teman-teman sebayanya, justru dari hobinya inilah ia mendapat puluhan juta Rupiah setiap bulannya. Usaha budidaya yang dia beri nama Fachry Bird Farm tersebut berawal dari kecintaan dirinya terhadap burung kicau. Pada 2018 lalu, ia bersama orang tuanya mengikuti lomba kicau burung.

Dari pengalaman itulah, dia pun memantapkan diri untuk beternak murai batu di rumahnya yang berada di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu. Awalnya dia hanya coba-coba membeli betina dan mengawinkannya dengan burung-burung jawara milik orangtuanya.

Berbekal ketelatenannya ini, indukan Murai Batu tersebut berhasil menetas. Dari hasil perkawinan itu, ia kembangkan lagi hingga terkumpul delapan pasang Murai Batu

Ketika burungnya sudah banyak, pelajar SMPN 2 Kota Batu kelas 9 itu pun menjual anakannya. Harganya pun tidak tanggung-tanggung, yakni mulai dari harga Rp 4 hingga  25 juta, tergantung dari kualitas burung yang meliputi trah indukan dan postur burungnya.

Bahkan Fachry pernah menjual murai dari ternakannya seharga Rp 70 juta kepada salah satu penghobi burung setelah mampu meraih juara I dalam sebuah event setingkat provinsi. Rata-rata pendapatan yang didapat sekitar Rp 10 – 15 juta tiap bulannya.

“Untuk menghasilkan anakan Murai Batu yang berkualitas, saya sengaja memilih indukan yang sudah terbukti memiliki kicauan bagus atau pernah juara,” ujarnya, Jumat (7/1/2022).

Pembelinya dari beragam daerah, hingga di Jakarta. Bahkan terkadang ada juga pembeli yang rela menunggu hingga burungnya siap jual.

Demi kesenangan, memang banyak orang rela rogoh uang lebih banyak. Pembelinya mulai dari pelaku komunitas atau penghobi yang langsung datang ke rumahnya.

Untuk mendukung usahanya ini, rumahnya didesain agar bisa menjadi kandang peternakan murai. Katanya, burung yang diternak tidak boleh sampai stres, apalagi ketika kawin. Jika terjadi stres, maka kualitas keturunannya tidak bagus. Oleh sebab itu, bagian belakang rumahnya didesain seideal mungkin agar burung Murai Batu yang ia pelihara bisa nyaman.

“Begitu juga menu makanan, setiap hari saya memberikan voer, jangkrik, ulat hongkong, dan kroto. Tidak sulit, tidak butuh treatment khusus,” paparnya.

Dari kegiatannya ini, Fachri cukup pintar membagi waktu. Ia hanya beternak saat sore hari atau setelah pulang sekolah. Dengan begitu, jadwal belajarnya di sekolah tidak terganggu. Lagi pula, menurutnya, merawat Murai Batu tidak begitu sulit.

 

Sumber : https://suryamalang.tribunnews.com/2022/01/11/hobi-datangkan-cuan-remaja-kota-batu-raup-puluhan-juta-dari-burung-murai-batu?page=2

Baca Juga

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *